Ajaran susila terutama sapta timira sangat penting dalam kehidupan manusia karena akan memberikan jaminan bagi masyarakat untuk hidup tertib, tenteram dan berkeadilan. Fenomena yang terjadi belakangan ini di masyarakat, seperti tawuran antar pelajar, pergaulan bebas yang menjurus kepada perilaku amoral yang melanda remaja pelajar. Bukan itu saja, banyak remaja yang berperilaku tidak sopan, ugal-ugalan di jalan umum, dan sebagainya. Gejala ini pertanda masyarakat sudah mengalami depresi. Oleh karena itu, Hindu memberikan solusi yang senantiasa relevan sepanjang zaman.
Adapun solusi yang ditawarkan oleh agama Hindu dalam rangka mencegah dan menanggulangi perilaku masyarakat yang terjebak dekodensi moral akut, yaitu dengan kembali kejati diri, selalu aktif mengikuti diskusi tentang ajaran suci Veda, menghindari bergaul dengan teman yang suka minum minuman keras, mengikuti dan melaksanakan tradisi baik yang hidup di masyarakat.
A. PENGERTIAN SAPTA TIMIRA
Sapta Timira berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu sapta berarti tujuh, dan kata timira berarti gelap, suram, dan bodoh. Dengan demikian, Sapta Timira berarti tujuh jenis kegelapan yang menguasai tubuh manusia. Ketujuh jenis kegelapan menyebabkan pikiran manusia menjadi sesat dan sombong.
B. BAGIAN BAGIAN SAPTA TIMIRA
Sapta Timira adalah tujuh macam kegelapan pikiran, yaitu :
SD GUKU YO GAK SUKA
S = Surupa = mabuk ketampanan
D = Dhana = mabuk kekayaan
GU = Guna = mabuk kepandaian
KU = Kulina = mabuk keturunan
YO = Yowana = mabuk keremajaan
SU = Sura = mabuk minuman keras
KA = Kasuran = mabuk kemenangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar