KD : 3.1 Menguraikan Sapta Timira sebagai prilaku yang harus dikemdalikan dalam
Kehidupan.
IPK :
3.1.5 Menjelaskan upaya-upaya untuk
menghindari Sapta Timira dalam
kehidupan
RINGKASAN MATERI
SAPTA TIMIRA
A.
Cara Menghindari Akibat Buruk dari Sapta Timira
Di dalam ajaran agama Hindu
tentang Sapta Timira, akibat dari kesombongan dan mabuk itu sangat tidak baik
sehingga perbuatan ini harus dihindari. Orang yang sombong, tinggi hati, suka
merendahkan orang lain tidak akan disenangi oleh teman dan tetangga. Sombong
dan mabuk merupakan perilaku tidak baik karena dapat menumpuk karma buruk yang
kelak di kemudian hari pasti akan dialami oleh mereka yang melakukan
kesombongan dan kemabukan.
Ajaran suci Veda sebagai kitab
suci Agama Hindu memberikan banyak cara untuk menghindari perilaku sombong dan
mabuk. Solusi yang ditawarkan oleh Agama Hindu, antara lain:
a. Tersenyumlah Semanis Mungkin dan
Menyapalah Seramah-ramahnya
Senyuman manis yang tulus dan
ramah tamah akan membuat hati orang lain akan merasa bahagia. Menjadikan orang
bahagia adalah karma baik yang akan berpahala kemuliaan. Banyak orang sakit
akan menjadi sembuh karena keramahtamahan dan senyuman para perawat dan dokter.
Senyuman manis dan teguran yang ramah tidak ternilai harganya. Wisatawan berani
membayar mahal untuk mendapatkan keramahtamahan dan senyuman manis. Dengan
senyum yang tulus akan hilang kesombongan dan terhindar dari akibat buruk dari
Sapta Timira.
b. Sabar
Tidak berlebihan apabila
dinyatakan bahwa kesabaran itu tujuan tertinggi dari setiap agama-agama besar
di seluruh dunia. Kesabaran adalah kunci utama agar tidak berperilaku sombong
dan mabuk. Orang yang sabar akan selalu selamat dalam hidupnya karena tidak
pernah iri melihat apa yang dimiliki oleh orang lain. Orang sabar akan
mempunyai hati yang tenang walaupun ada masalah yang menderanya. Dengan
kesabaran, gelombang pikiran akan teratur dan pasti mendapatkan simpati banyak
orang. Dengan kesabaran, kita akan terhindar dari akibat buruk dari Sapta
Timira.
c. Menerima Diri Apa Adanya
Memang tidak mudah untuk bisa
menerima keadaan diri secara ikhlas. Orang yang sombong akan selalu merasa
dirinya kurang atau sebaliknya, merasa dirinya lebih superior atau lebih baik
dari orang lain. Apabila seseorang merasa dirinya kurang, maka timbul niat
untuk menghujat dan mencela orang lain yang dianggap lebih dari dirinya. Begitu
juga sebaliknya, apabila merasa lebih, maka timbul kesombongan lalu
mengekspresikan diri secara berlebihan. Sikap menerima diri apa adanya akan
menghindarkan diri dari akibat Sapta Timira
d. Ikhlas Belajar dan Bekerja Lebih
Banyak
Banyak orang yang menggerutu
dan marah apabila diberi kesempatan belajar dan bekerja lebih banyak. Untuk
menghindari akibat Sapta Timira, sebaiknya senang dan bersyukur apabila
mendapatkan kesempatan untuk belajar dan bekerja lebih banyak. Belajar dan
bekerja adalah salah satu cara untuk memuja Sang Hyang Widhi. Mereka yang
belajar dan bekerja lebih, pasti akan semakin pandai, cerdas, dan bijaksana.
Bukan itu saja, juga akan mendapat panjang umur, kebahagiaan dalam keluarga
akan dinikmati secara ajaib dan rahasia.
e. Selalu Bersyukur dan Tidak Pernah
Mengeluh
Orang yang suka mengeluh dan
merasa diri paling baik dan berguna adalah awal dari kesombongan dan kemabukan.
Melihat teman lebih cantik, lebih mendapatkan perhatian dan lebih kaya, maka
timbul rasa kesombongan berupa mencela orang lain. Mencela orang lain bukan
untuk mengoreksi kesalahan orang lain, tetapi lebih banyak untuk menutupi dan
menyembunyikan keburukan yang ada pada diri sendiri. Perbuatan ini sama sekali
tidak baik. Veda mengajarkan agar tidak mengeluh, untuk apa mengeluh hanya akan
merugikan diri sendiri. Selalulah bersyukur agar tidak menjadi sombong. Dengan
bersyukur, maka akan terhindar dari akibat buruk Sapta Timira
f. Hidup Sederhana
Ajaran suci Veda selalu
menganjurkan agar umat Hindu selalu hidup sederhana tidak bermewah-mewahan.
Sederhana dalam makan dan minum, sederhana dalam berbusana dan sederhana juga
dalam memakai fasilitas. Perhatikan akibat buruk dari kejahatan korupsi mencuri
uang rakyat. Akibat dari seseorang yang ingin selalu dipuji dan dikagumi, lalu
tega mencuri uang rakyat dan berakhir mendekam di penjara yang penuh sesak,
pengap, dan tidak nyaman. Semua itu merupakan contoh akibat perbuatan Sapta
Timira yang harus dihindari dengan cara selalu hidup sederhana.
g. Menerima Saran dan Pendapat Orang Lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar